Archive Pages Design$type=blogging$count=7

Top News

INNER POST ADS



Banyak orang yang salah jalan dalam mencari pesugihan. Sehingga banyak yang terjerumus ke dalam pesugihan yang menyesatkan.
Terlebih lagi ada yang hanya terkena tipu oleh dukun yang tidak bertanggung jawab. Lalu seperti apakah pesugihan tanpa tumbal itu ?
Pada dasarnya tujuan dari setiap orang dalam mencari pesugihan adalah satu.
Hanya ingin cepat kaya mendadak. Namun tidak semua orang sukses dan berhasil atas apa yang diinginkannya. Walau tidak menutup kemungkinan ada yang berhasil.
Dengan adanya keberhasilan tersebut tentu saja ada imbalan yang diminta dan biasanya berupa nyawa.

Apa yang membedakan pesugihan dengan tumbal dan pesugihan tanpa tumbal apapun ?

Sebelum kita membahas mengenai perbedaannya….
Terlebih dahulu kita bahas apa itu pesugihan ?
Pesugihan berasal dari bahasa jawa yaitu “sugih”. Sugih dapat diartikan sebagai seseorang yang kaya. Kaya disini dapat berarti kaya dari segi materi yang berkelimpahan. Apa yang diinginkannya selalu bisa dibeli dan dimiliki.
Itulah sejatinya sugih atau kaya….

Nah, yang menjadi pembeda antara pesugihan dengan tumbal dan pesugihan tanpa tumbal apapun adalah lamanya waktu yang dicapai. Pada pesugihan yang menggunakan tumbal biasanya berhasil lebih cepat.
Tanda yang lebih mencolok kita lihat adalah kehidupan yang berubah drastis dan cepat kaya secara mendadak. Sedangkan pada pesugihan tanpa tumbal apapun cenderung lebih lama, namun ke depannya Anda akan lebih bahagia karena bisa menikmati kekayaan Anda bersama keluarga tanpa harus mengorbankan nyawa mereka.
Selain itu, seseorang yang menjalani pesugihan tanpa tumbal apapun ini tidak tampak seperti orang yang nyeleneh.
Melainkan seperti orang pada umumnya dengan rutinitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Kekayaan yang diperolehpun tidak serta merta langsung banyak, melainkan bertahap.
Dan proses untuk mendapatkan kekayaan datang dari jenis usaha yang dijalankan sebelumnya. Yang menjadi pembeda adalah usahnya akan semakin lancar, sehingga memperoleh keuntungan lebih dari hari-hari sebelumnya.
Dengan begitu, orang lain tidak akan menaruh curiga bahwa sebenarnya dia sedang menggunakan pesugihan.
Terlepas dari itu semua, semua keputusan ada di tangan Anda. Jika Anda setuju dan menginginkan cara cepat kaya tanpa tumbal apapun.
Maka informasi berikut mungkin saja sangat bermanfaat untuk Anda. Berikut di bawah ini ada sebuah link yang dapat Anda klik untuk mempelajari secara lebih mendalam mengenai cara cepat kaya tanpa tumbal apapun.
Dengan keyakinan yang kuat serta doa kepada Tuhan. Maka jalan bagi Anda untuk mendapatkan kekayaan akan dimudahkan. Salam sukses selalu untuk Anda.
Via Vallen Hibur Fansnya di Gunungkidul

Senin (23/10) malam, Via Vallen menghibur ribuan fans/penggemarnya di Alun-alun Wonosari, Gunungkidul, DIY, yang dihadirkan dalam rangka memeriahkan Penarikan Undian Tabungan Sutera dan Sutera Emas Bank BPD DIY Periode I Putaran II. Acara resmi yang diberi tema Konser Istimewa Bank BPD DIY diawali dengan seluruh hadirin berdiri menyanyikan Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya", dilanjutkan tarian poco-poco persembahan para pegawai Bank BPD DIY, serta sambutan pembukaan yang disampaikan oleh Drs. Bambang Setiawan, Akt., MBA, selaku Direktur Utama Bank BPD DIY. Dalam sambutannya Beliau mengajak generasi muda sebagai segmen potensial menjadi nasabah Bank BPD DIY dalam mengembangkan industri kreatif, dan UKM yang mereka kelola. Beliau juga menggandeng artis yang menjadi salah satu idola generasi muda saat ini, Via Vallen, penyanyi dangdut paling ngetop 2017 (penerima Music Award - SCTV) yang mudah-mudahan dapat menjadi contoh sosok generasi muda kreatif. 
Penarikan undian berlangsung di hadapan Notaris Susilowati, S.H., disaksikan Bupati dan para pejabat, Direktur Utama Bank BPD DIY, beserta jajaran Direksi di bawahnya. Undian untuk Hadiah Utama 1 (Satu) unit mobil HONDA HRV dijalankan dengan mesin pengacak, sedangkan untuk Hadiah 3 (Tiga) unit mobil HONDA Mobilio dengan komputer. Yang beruntung menggondol Hadiah Utama adalah MURSINAH (Bantul), sedangkan untuk ketiga unit mobil HONDA Mobilio jatuh ke tangan NURYADI (Playen), RONI HIDAYAT (Bantul), dan DIAN ASTUTI (Kotagede). Hadiah-hadiah lainnya seperti sepeda motor, dll., juga diberikan kepada yang beruntung malam itu setelah undian hadiah mobil.
Bupati Gunungkidul (Badingah, S.Sos.) dalam sambutan singkatnya juga mengapresiasi acara ini karena dapat mendukung makin dikenalnya Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata utama di DIY. Bupati juga mengajak generasi muda untuk berhemat dan rajin menabung untuk masa depan mereka, salah satunya melalui Bank BPD DIY. Bupati juga mengajak generasi muda untuk memberikan dukungan "share" dan "vote" Destinasi Wisata Gunungkidul Untuk Menjadi Destinasi Terbaik Indonesia, yaitu terhadap Pantai Wediombo (tempat-berselancar-terpopuler), dan Gua Jomblang (obyek-wisata-unik-terpopuler) pada https://ayojalanjalan.com ..... . 
Via Vallen, kehadirannya di Wonosari disambut oleh para "Vyanisty" (fansclub) dari berbagai kota di Jawa, bahkan ada vyanisty dari Palembang. Mereka datang dengan membawa identitas masing-masing, termasuk spanduk/atribut yang dibentangkan di tengah lautan penonton.Via (sama seperti rekannya dari Jawa Timur : Nella Kharisma) nampaknya berhasil mempersatukan 3 (tiga) jenis penggemar musik, yakni dangdut, pop, serta campursari. Pedangdut koplo asal Sidoarjo yang bernama asli Via Maulidia Octavia ini mengawali penampilannya di panggung Alun-alun Wonosari bersama Band Pengiring KONEG (Koplo Next Generation) sekitar pukul 21.45 WIB dengan lagu "Jaran Goyang", disusul lagu keduanya "Selingkuh". Sekitar 5 (lima) lagu berikutnya dipersembahkan seperti "Akad", "Ojo Nguber Welase",  "Despacito", "Bojo Galak", dan lagu penutup "Sayang".
Hasil penarikan hadiah utama mobil HONDA HRV (Foto : Kompasianer)
Hasil penarikan hadiah utama mobil HONDA HRV (Foto : Kompasianer)
Hasil penarikan undian hadiah mobil HONDA Mobilio (Foto : Kompasianer)
Hasil penarikan undian hadiah mobil HONDA Mobilio (Foto : Kompasianer)
Sambutan Bupati Gunungkidul (Foto : Kompasianer)
Sambutan Bupati Gunungkidul (Foto : Kompasianer)
Salah satu artis yang tampil sebelum Via Vallen naik panggung (Foto : Kompasianer)
Salah satu artis yang tampil sebelum Via Vallen naik panggung (Foto : Kompasianer)
Suasana penyambutan penggemar/penonton di sisi barat Alun-alun Wonosari menjelang Via Vallen tampil (Foto : Kompasianer)
Suasana penyambutan penggemar/penonton di sisi barat Alun-alun Wonosari menjelang Via Vallen tampil (Foto : Kompasianer)
Salah satu komunitas fans Via Vallen sedang membentangkan spanduk sebagai tanda penyambutan kehadiran Via (Foto : Kompasianer)
Salah satu komunitas fans Via Vallen sedang membentangkan spanduk sebagai tanda penyambutan kehadiran Via (Foto : Kompasianer)
Via Vallen mengawali penampilannya di panggung dengan lagu "Jaran Goyang" (Foto : Kompasianer)
Via Vallen mengawali penampilannya di panggung dengan lagu "Jaran Goyang" (Foto : Kompasianer)
Mengapa Perempuan Hebat Selalu Disamakan dengan Kartini, Bukan Dewi Sartika?

Coba perhatikan, kalau ada perempuan-perempuan hebat selalu dibilang inilah Kartini-Kartini masa kini atau Kartini-Kartini masa depan.  Tentu kita pernah membaca buku-buku sejarah, paling tidak pernah mendengar Kartini dipandang sebagai tokoh emansipasi. Ia memperjuangkan persamaan hak antara perempuan dan lelaki. Padahal, kita memiliki banyak tokoh perempuan. Sebut saja Malahayati, Cut Nyak Dien, Rasuna Said, dan Dewi Sartika. Setiap tokoh memang sukar diperbandingkan karena masing-masing berkiprah dalam bidang yang berlainan.
Hari ini, Rabu, 25 Oktober 2017 di Museum Kebangkitan Nasional berlangsung seminar tokoh Dewi Sartika.  Ada empat pemakalah dalam seminar itu, yakni Kenny Dewi, Wawan Darmawan, Bondan Kanumoyoso, dan Tengku Azwansyah A. Teruna.
Sakola Istri
Dari presentasi keempat makalah, saya mendapat kesimpulan demikian. Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884. Ketika memasuki usia sekolah, Dewi Sartika memasuki Eerste Klasse School. Sekolah ini dikhususkan bagi kalangan orang Eropa, orang-orang yang dianggap sederajat dengan orang Eropa, dan anak-anak dari kalangan bangsawan Indonesia.
Dari kiri Tengku, Kurniawati (moderator), dan Bondan (Dokpri)
Dari kiri Tengku, Kurniawati (moderator), dan Bondan (Dokpri)
Pada usia sembilan tahun, dalam permainan sekolah-sekolahan Dewi Sartika sering mengajari anak-anak yang lebih muda, belajar membaca dan menulis bahkan sedikit Bahasa Belanda.
Pada 1902 Dewi Sartika membuka sebuah sekolah untuk perempuan di halaman belakang rumah ibunya. Ia mengajar sukarela tanpa meminta bayaran.
Inspektur Pengajaran Hindia-Belanda, C. Den Hammer mendukung upaya Dewi Sartika. Ia pun nmeminta Dewi Sartika untuk membuat sekolah secara resmi. Akhirnya pada 16 Januari 1904 berdiri Sakola Istri. Tempat belajarnya di halaman depan rumah Bupati Bandung. Sakola Istri memiliki slogan Cageur, Bageur, Pinter.
Pada 1910 nama Sakola Istri diganti Sakola Kautamaan Istri. Pada 1929 berganti lagi menjadi Sekolah Raden Dewi. Pada zaman Jepang 1942 menjadi Sekolah Rakyat Gadis.
Pada 1906 Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, yang dalam buku-buku sejarah sering ditulis Raden Agah. Raden Agah meninggal pada 25 Juli 1939, sementara Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947.
Penghargaan
Pemerintah Hindia-Belanda pernah dua kali memberikan penghargaan untuk Dewi Sartika. Pada 1922 ia mendapat Bintang Perak dan pada 1939 mendapat Bintang Emas. Tulisan Dewi Sartika yang berjudul "De Inlandsche Vrouw" (Wanita Bumiputera) dibukukan bersama tulisan lainnya oleh Komisi Penelitian Kemunduran Kesejahteraan. Pada 1966 Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Dari kiri Kenny, Endang (moderator), dan Wawan (Dokpri)
Dari kiri Kenny, Endang (moderator), dan Wawan (Dokpri)
Ada satu catatan menarik yang dikemukakan oleh Kenny Dewi, Ketua Umum Yayasan AWIKA (Ahli Waris Pahlawan Nasional Dewi Sartika dan Agah Soeriawinata). Dewi Sartika memiliki prinsip hidup demikian: agar bangsa bertambah maju maka kaum perempuannya harus maju pula, pintar seperti kaum laki-laki, sebab kaum perempuan itu akan menjadi ibu. Merekalah yang paling dulu mengajarkan pengetahuan kepada manusia, yaitu kepada anak-anak mereka, laki-laki maupun perempuan.
Universal
Meskipun Dewi Sartika berasal dari Jawa Barat, nama Jalan Dewi Sartika ada di beberapa provinsi. Di Jakarta, Jalan Dewi Sartika ada di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Wajah Dewi Sartika juga terpampang dalam bentuk tanda air  uang kertas dan perangko.
Memang, meskipun sezaman nama Dewi Sartika tidak setenar Kartini. Mungkin karena Kartini sering menulis dalam Bahasa Belanda yang kemudian dibukukan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang. Hal ini karena Dewi Sartika tidak pernah berkorespondensi.
Beda lainnya, tulisan Kartini banyak memuat gagasan konseptual, sementara tulisan Dewi Sartika lebih banyak bercorak praktis.***
Sumber : Kompasiana.com

INNER POST ADS 2